Di era Moderen
ini, remaja adalah salah satu masalah terbesar. Bagaimana tidak? Karena pergaulan
dan tingkah laku remaja saat ini sudah menimbulkan hal-hal yang negative. Kenakalan yang di timbulkan oleh remaja
menimbulkan keresahan bagi masyarakat yang di picu oleh sisi psikologis remaja
tersebut. Kenakalan remaja yang telah merajalela seperti minuman keras,
menggunakan narkoba, nge Drug itu contoh doktrin nyata bahwa rusaknya remaja
kita saat ini.
Kenalakan Remaja
yang besar menimbulkan kekhawatiran yang besar oleh orang tua. Karena sudah
tidak merasa tidak mampu dan memahami mental sang anak, maka orang tua
mengambil jalan pintas dengan memasukan mereka ke dunia pesantren. Kekhawatiran
mereka dengan tingkah laku anak yang tidak bisa terkontrol dengan baik sehingga
memaksa anak untuk mengikuti arus pesantren.
Awalanya
penyebab seorang santri nakal di sebabkan karena mereka masuk pesantren bukan
kehendak mereka sendiri di tambah lagi mereka harus terkekang oleh dunia pesantren
dan disiplin pada waktu-waktu yang di tentukan. Santri melarikan diri dan
melakukan pelanggaran pesantren.
Dalam benak
orang tua, mereka mempunyai tujuan yang baik untuk mejadikan anaknya bermoral. Pesantren
yang di anggap secara praktis bisa membatasi remaja di samping itu pengetahuan
dan ilmu mereka dapatkan. Orang tua
merasa itu hal yang tepat meskipun seorang anak tidak mau melakukanya.
Nyatanya pemikiran
orang tua itu tidak di dasari dengan hal yang matang menimbulkan hal yang buruk
bagi sebagian anak. Contohnya: mereka menjadi semakin keras dan kukuh pendirian
ketika melawan orang tua karena sudah terbiasa dengan hal-hal yang keras di
pesantren.
• Pesantren bagi sebagian orang sudah tidak
mempunyai visi misi yang tepat di dalamnya. Para santri ketika lulus dan
bergabung dengan masyarakat akan menunjukkan kemahirannya. Namun, kebanyakan
dari santri tersebut ketika terlepas dari pesantren berperilaku bak baru lolos
dari kekangan penjara. Berdasarkan fenomena yang terjadi, seorang anak yang
merasa terikat dengan peraturan yang tidak ia senangi dan membuat anak tersebut
terbebani, maka mereka dapat melampiaskannya di luar pesantren. Situasi yang terjadi pada santri saat ini
memberikan tugas baru yang cukup berat bagi para pembimbing formal maupun
non-formal
• Tidak sedikit anak-anak yang mengalami strees
dan frustasi ketika mereka di tempatkan di pesantren dengan alasan mereka beban
dengan keinginan orangtua yang meharuskan mereka menjadi orang yang benar
dengan lingkungan yang disiplin penuh. Mereka kaget dan tidak terbiasa dengan
lingkungan barunya di pesantren yang mengharuskan mereka mengikuti dispilin
tersebut dan juga ditambah lagi dengan kenakalan teman-temanya di pesantren
Pesantren sebaiknya harus tersusun dan bertujuan yang jelas. Pertama
tidak tefokus dalam satu pihak tetapi
harus ada lini-lini untuk memperbaiki system tersebut. Dan kita harus
mengembalikan kembali pada Fungsi pesantren tersebut, menyalurkan ilmu yang
layaknya di sebutkan oleh kyai dan ustad pada santri, kontrol sosial, cara
mereka bergaul dengan masyarakat, menjadi motor untuk kemajuan masyarakat
tersebut.
Bisa di
simpulkan pesantren hanyalah sebuah wadah yang menampung dan membatasi remaja
untuk tidak bebas pergaulanya tapi orang tua adalah asas pertama untuk mendidik
anak menjadi lebih bermoral dan tidak bisa di salahkan seratus persen pesantren
ketika santri nakal dan tidak bermoral tapi pendidikan orang tua sebelum
pesantren itu yang perlu di perhatikan dan di telaah lagi.
Apa yang pantas
di salahkan? Pesantrenkah? Atau orang tua ? perlunya kita intropeksi diri orang
tua dan menjadikan remaja sadar dan tidak merasa terkukuh di pesantren?
Note : Hasil Diskusi 25 Februari 2012
Narasumber :
Hafidzul Umam dan Teman-teman KAYLA Maroko
El
faQirah
bagus banget analisanya.. sipp