Tyka Manis
Kata menghargai memanglah tak asing terdengar di telinga kita. Ketika kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar kita pun di kenalkan menghargai teman dan sesama. Menghargai umat beragama dan lebih tepatnya di sebut toleransi.
Kedengaranya kata menghargai adalah kata yang biasa. Tapi pada dasarnya mempunyai pesona keindahan dalam pemaknaannya. Bagaimana tidak? Ketika kita menilai pekerjaan orang lain maka terlebih dulu menghargainya. Ketika berkomentar tentang baik buruknya suatu nilai maka hendaklah belajar menghargai pendapat mereka.
Tyka Manis
Doa adalah Mukhul Ibadah( utamanya ibadah). Doa bisa di lakukan dengan cara apapun. Dengan kita beristighfar, dzikir bahkan bersholawat pun bisa di kategorikan sebuah doa. Salah satunya adalah sholawat thibbil qulub.
Sholawat Thibbil Qulub adalah sholawat yang di baca ketika kita mendapatkan penyakit, baik itu penyakit hati ataupun badani. Sholawat ini begitu ampuh ketika kita membacakanya. Keampuhan dalam membacanya menjadi salah satu obat tersendiri. Menjadikan beban hati, badan dan pikiran semakin ringan.
Ketika gundah gulana menyerang kita, berdoalah dengan penuh kekhusyuan dan ketawadhuan. Pikiran penat, capek hati dan pikiran, marah, emosi dan segala jenis penyakit hati. karena dalam makna sholawat thibil qulub ini mempunyai arti yang luar biasa. Dalam segi lafaadz maupun maknanya.
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صلي علي سيدنا محمد طب القلوب و دوائها و عافية الابدان و شفائها و نورالابصار وضيائها وقوت الارواح وغدائها و علي اله وصحبه و سلم
Ya Allah, anugerahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yaitu kesucian hati dan penyembuhnya. Kesehatan badan dan kesembuhannya. Cahaya pengelihatan serta sinarnya, penjamin jasmani dan rohani akan kebutuhannya. Anugerahkanlah pula kepada keluarga dan para sahabatnya serta berikanlah pula keselamatan.”
Label: 0 komentar | | edit post
Tyka Manis
Seberapa besar pengaruh ilmu. Ilmu yang akan selalu menyelimuti dan menjadi penghias bagi siapa yang memiliki ilmu itu. Ilmu yang bisa meredam keburukan dengan membatasinya dengan keilmuanya. Menghiasi kepribadianya dengan keindahan akhlaq yang di milikinya.
Pengaruh ilmu memang berdampak dan membekas bagi siapa yang memilikinya. Seperti yang telah di unkapkan di kitab Ta’lim Muta’lim
Ta’allam fainnal ilma zainun li ahlihi # wa fadhlun wa ‘unwanun likulli mahamidi
Belajarlah karena ilmu karena ilmu akan menjadi penghias bagi sang pemilik ilmu itu.
Semula orang yang hanya biasa-biasa saja ketika diam tapi luar biasa ketika menyalurkan dan membicarakan ilmu. Tidak ada yang special tapi serasa special karena keindahan budinya di sertai ilmu yang ada padanya. Tidak ada yang menarik ketika di pandang tapi jadi memikat karena cahaya ilmu terpancar di wajahnya.
Tyka Manis
Setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mngaplikasikan apa yang ada dalam hatinya. Berbeda pula menyikapi cara-cara mereka. Terkadang orang hanya bisa terdiam dan memendam apa yang menjadi beban di hatinya. Ada pula orang yang secara terbuka membuka dan mengungkapkan rasanya lewat kata-kata indah terucap di bibirnya.
Salah satu dari mereka mengisyaratkan hatinya lewat tulisan-tulisan seperti puisi, syair cinta bahkan surat-surat yang tak tersampaikan. Mereka lebih cenderung pendiam dan memendam rasanya.  Tidak peduli apakah cinta itu akan di dapatkanya ataupun tidak. Bagi mereka yang terpenting aku mencintai dia walaupun tak bisa memilikinya.
Tyka Manis

Part One
Awal November perjalanan hidupku di mulai di maroko negri seribu benteng ini. Negri dimana yang akan menjadi tumpuhan-tumpuhan hidup. Menapakkan kaki di bandara Muhammad V  hal yang tidak di sangka-sangka. Asa tertanam di sela-sela langkah menu ibu kota Maroko, Rabat. Betapa indahnya negri ini.
Marokoku, tempat pencarian jati diriku yang sesungguhnya. Tempat tinggal baru, Universitas baru, bahkan teman pun baru. mengadaptasikan diri dengan sekitar dan mencoba memahami biy’ah yang terbentuk. Menelusuri setapak demi setapak dan harus membiasakan diri dengan komunitas arab yang sama sekali tak dikenal.
Pengembaraanku tak berujung dan merasa tidak puas dengan pembelajaran yang ada. pikiranku seakan-akan mati di sini bahkan tidak bisa mengembangkan kemampuan analisaku. Sedih tidak ada bekas keilmuan saat belajar dan berkutat dengan buku kuliah. Bukan dunia yang seperti ini yang aku inginkan. Aku ingin dunia yang terdapat berjuta ilmu keilmuan walaupun akhirnya aku hanya bisa satu di antara berjuta itu. Aku ingin kembali ke dunia pesantrenku yang tak pernah henti mengasah otakku berpikir dan berpikir.
Label: 0 komentar | | edit post
Tyka Manis
Kali ini masalah menghampiriku satu demi satu. Menjadi orang yang tegar bukanlah hal yang mudah. Sungguh sulit menahan emosi semata. Sungguh berat juga menjadi pribadi yang ikhlas dan qonaah bahkan cinta pada apa yang menjadi takdir untuknya. Perih dan menyiksa ketika masalah itu jadi boomerang dalam hidup. La Tahzan aInna Allah ma3i!
Apakah ini diriku yang sebenarnya? Apakah ini sifatku? Pribadiku? Tabiatku? Apakah ini yang sebenarnya? Oh Allah, Apakah memang ini benar?
Ini bukanlah diriku yang selalu menangis dan mengeluh! Ini bukalah diriku yang tidak bisa menahan emosi! Ini bukan diriku yang membohongi diri sendiri! Ini juga bukan diriku yang egois dengan hal yang sepele?
Tyka Manis
Sahabatku Tercinta Ichie
Allah telah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Seorang pasangan yang berasal dari jiwa yang satu, istri berasal dari tulang rusuk sang suami yang menggabungkan antara dua menjadi satu. Menyatukan dua buah keluarga dan cinta menjadi satu raga melangkapi satu dengan yang lain.
Ketika Ia bukan Jodohku? Apa yang kamu rasakan ketika orang yang kamu nanti-nanti menjadi pilihan hatimu ternyata dengan orang lain? Apa rasanya ketika Surat undangan itu di depan matamu? Bagaimana sakitnya? Begitu kecewakan? Sedihkah?
Sebesar apapun kamu mencintainya ketika allah tidak menjodohkan dia untukmu maka tak akan bersama. Walaupun sebesar apapun rintangan menghadangmu tapi ketika allah memilihkan dia untukmu maka itu yang terbaik bagimu. mungkin Allah mempunyai kuasa lain. Dialah yang maha tau mana yang terbaik buatmu dan buatnya.
Tyka Manis
Tak di sangka ternyata kamu punya pilihan yang tidak terduga-duga. Ba’da maghrib aku berkelut dengan buku dan bahan buat ujian akhirku. Tiba seorang teman menghampiriku dan bercerita perihal kamu. Sungguh begitu memukul. Memang tak ada yang salah dari keputusanmu tapi tak seharusnya pula kau menanyakan perihal pribadi itu di hari-hariku ujian. Pikiranku bercabang saat itu. Buku yang di depanku hanya ku pandangi tanpa ada setitik pikiranku dengannya.
Kenapa harus waktu ini? Aku sedih seakan-akan kamu sendiri tidak menyadari dengan hari-harimu. Janganlah berkata seperti itu jika akhirnya kamu melukai batinku. Apalagi di tambah dengan ucapan kasarmu seakan-akan kamu enggan dengan segala tingkah lakuku. Biarkan aku berkreasi dengan hidupku walaupun toh akhirnya aku tahu itu akan berdampak buruk bagiku.
Tyka Manis
Sholat adalah salah satu cara ita dekat dengan Allah. Kapan lagi kita mengingatnya tanpa ada nafsu dunia yang mengiringinya. Memang obat paling manjur saat kita di rundu berbagai masalah dunia hanyalah sholat an berdoa. Siapa lagi yang menjadi sandaran kecuali Dia Allah. Rahasia sebesar apapun kita curhatkan kepada Sang pemilik hidup itu tidak akan pernah menyebar bahkan Allah akan menutupinya. Berbeda ketika rahasia kita paparkan kepada sesama makhluk, tidak jarang kita merasa was-was, ragu bahkan takut jika rahasia itu terbuka dan menjadi aib bagi kita.
Tyka Manis
Manusia di uji coba oleh allah dengan ujian hidup baik itu yang di khususkan di dunia ataupun ujian yang bermaksud dengan akhirat. Ujan dari allah bisa di artikan dengan banyak hal. Yakni ketika kita di rundung dengan berbagai permasalahan hidup, lilitan hutang, kegagalan dalam ujian bahkan susahnya menerima pelajaran pun termasuk ujian. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Tak selamanya orang merasakan kenikmatan dan tak selamanya juga memperoleh kesusahan.
Allah memang Maha adil pada hambanya. Mengetahui apa yang terbaik dan  hal terburuk bagi hambanya. Walaupun kita sering merasa yang terbaik menurut kita itu baik tapi terburuk bagi allah dan begitu pula sebaliknya. Seperti di jelaskan dalam Al Quran ( Al Baqoroh: 216).
Tyka Manis
Terdiam membaca butiran mutiara indah
Mengagumi keindahan tulisanya
Menyelami bagai air di setiap bait-baitnya
Hanyut mengikuti arusnya
                Malam di penuhi bintang
                Menjadikannya terang benderang
                Sang anak adam berkeliaran
                Menelusuri di tiap sudut jalan

Entah berapa kata terucap
Entah berapa hitungan terbilang
Berharap ada burung sang pembawa pesan
Mengantarkan rinduku yang tak tersampaikan
               
Note: “ kekaguman akan seseorang di tengah-tengah rindu akan mahabbahnya”
To: Hamba Allah yang jauh di ufuk timur

                                                                                                                                                El faQir

                                                                                                                                                Tyka

Label: 0 komentar | | edit post
Tyka Manis
Aku tidak berharap bakal begini akhir kisahku. Menyedihkan, haru, pilu, sakit, peri, semuanya berkumpul jadi satu. Bagaimana bisa aku mengisyaratkanya? Aku sudah cukup sakit menanggung beban ini. Beban yang menjadikan buih dalam hidupku. Sudahkah kau puas dengan apa saja yang telah engkau perbuat hingga hati ini bagai di robek-robek dengan ribuan pisau tajam? Sudahkah engkau merasa gembira telah menyakiti hatiku yang suci ini dengan irisan-irisan lukamu? Aku sudah lelah, lelah dan lelah.
Label: 0 komentar | | edit post