Tyka Manis
Berhusnudzon? Positive thinking dalam setiap keadaan. Mengambil sisi kebaikan dari permasalahan. Menarik benang merah bahwa kenegativan tidak kan hinggap bahkan hadir alam kehidupan kita.
Bukankah berhusnudzon itu indah? Penat dan beban pikiran tidak akan melanda kita. Rasa benci pun tak akan sesekali hinggap dalam hati. perasaan was-was dan khawatir tidak akan pernah tumbuh karena pada dasarnya kita yang mengatur perasaan itu. Titik kepositifan yang mengubah Dzon itu.
Tyka Manis
Bukankah sesuatu yang besar itu berasal dari sesuatu yang kecil? Besar adalah kumpulan kepingan-kepingan kecil. Begitupun hal itu berlaku padaseseorang, orang yang besar , awalnya hanyalah seseorang yang kecil yang tiada artinya.
Mungkin kita sering melupakan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Padahal justru hal yang kecil ituu yang akan mempengarui di hari esok. Tapi terkadang kita justru melupakannya dan tidak menghargainya.
Saat kita menginginkan menjadi seorang yang berilmu, maka tidak lupa pula kita menghargai kita kita. Menjadi pendengar yang baik , bukuyang menjadi penyalur untuk ilmu itu hendaklah berusaha  memulyakannya. Terus menerus menelaah mempelajarinya. Tidak pernah sesekali mengabaikanya.
Tyka Manis

Kala waktu telah berputar layaknya roda yang berputar. Perlahan-lahan pula aku menutup semua dengan lingkaran kebahagiaan. Menganggap itu hanyalah kesemuan terburuk pernah terjadi. Memang gurat sesal ada tapi tak pernah ku pedulikan karena itulah nyatanya.
Bukan saatnya untuk mengingat masa lalu. Bukan saatnya pula mengenang. Jalani kehidupan sekarang dengan kenikmatan hidup yang di depan mata. Hirup udara segar sebagai ganti membuang sisa kejelakan yang pernah ada. awali kehidupan dengan rekahan senyuman yang di songsong di hari esok.
Label: 0 komentar | | edit post
Tyka Manis

Edisi Ramadhan
Hidup di negri orang bukanlah hal yang mudah. Kita harus rela meninggalkan keluarga dan teman-teman terdekat kita dengan hati yang memilukan. Di tambah pula ketika kita tidak dapat berkumpul di saat semua orang berkumpul. Hati ini sekan-akan berteriak dan meronta-ronta ingin bersatu dengan mereka. Memilukan
Allah selalu mempunyai penganti di setiap rencana terbaiknya. Sutradara di atas sutradara yang ada. Allahlah yang Maha mengetahui dalam setiap kejadian-kejadian.
Ramadhan bulan yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang pula pengampunan. Dalam kurun 6 tahun kulewati ramadhanku dengan kegembiran yang tak terkira. Tak pernah sedikitpun tersimpan kesedihan-kesedihan. Ramadah yang selalu di penuhi rasa tentram di antara-atntara orang yang di sayangi dan di hibur dengan sahabat-sahabta yang mencintaiku.
Di negri yang jauh di sebrang, kali pertamanya ramadhanku tanpa mereka-mereka yang di sampingku dan mendukungku. Ramadhanku yang akan menjadi berbeda di antara yang lain. di saat hati ini gundah dengan ramdahan yang berbeda ternyata Allahlah yang merencanakan semuanya.
Label: 0 komentar | | edit post
Tyka Manis
Memang tidak ada salah dalam tiap perkataanmu bahkan aku pun tak pantas menyalahkanmu bahkan menyangkal setiap keputusanmu. Menjawab tiap tutur katamu. Menepis apa yang menjadi pendapatmu. Aku punya alasan karena itu, alasan dimana kamu tak akan pernah memahaminya bahkan mengerti setiap posisi dalam hidupku.
Terdengar beribu kata maaf terucap di bibirmu. Terdengar pula tiap janji-janjimu. Mengapa dan mengapa tidak ada tindakan yang bisa kau buktikan untuk hal itu. Telinga ini sampai bosan mendengarnya. Hati ini pun sudah bosan dengan ucapan tanpa ada kejelasan.
Tyka Manis
Mungkin kita bisa menggambarkan debator itu seperti apa. Lebih-lebih dalam  perkataan. Dia mempunyai keindahan berbicara dan bertutur kata. Mampu menguraikan apa-apa yang ada dalam benaknya menjadi perkataan yang bernilai. Dia pun dapat menjadi seorang pembicara yang handal dalam situasi apapun.
Semua orang bisa dalam berbicara tapi tidak semua bisa berbicara pada publik. Mental dan kepercayaan diri sangatlah di butuhkan. Bagi seorang yang telah terbiasa berbicara di depan public munkinlah mudah tapi bagi seseorang yang takut bahkan kaku ketika di public itu adalah hal yang berat untuk di lakukan.
Apakah menjadi debator itu mudah? Tenyata tidak. Kita harus memunyai kreativitas dalam bertutur kata, keluwesan dalam berbicara, dan kemantapan dalam menyanggahnya.
Tyka Manis
Sudah berapa lama waktu telah berlalu tanpa adanya ilmu yang terpelajari. Haus sudah aku dengan aliran-aliran ilmu itu. Tanpa adanya arah dan tujuan ku duduk sendiri di temani bunyi air yang mengalir. Mengatasi kesunyian yang ada. aku rindu dengan gerimisnya ilmu itu.
Dimanakah engkau berada? Dimanakah engkau mengembara? Apa yang kau cari di sana? Tak taukah ruangan ini telah keriang dengan kalam-kalam indahmu? Tak taukah juga malam-malam ini di lalui tanpa adanya bijaknya sosokmu?