Tyka Manis
Aku duduk di temani dengan kesepian. Menerobos ruang-ruang waktu yang telah berlalu. Berharap semuanya akan baik-baik saja. Mataku mengitari tiap sudut-sudut ruang kosong itu. Yah, terlintas memori-memori buruk itu di kepalaku.
Aku tidak tau harus memulai darimana. Aku pun juga tak tau mengisyaratkanya dengan apa. Sosok-sosok jahat melewati tiap keping pikiranku. Aku bukanlah seorang yang menghadapi tiap permasalahan dengan amarah. Aku pun bukan seorang yang suka berdebat tentang sesuatu yang tidak penting yang berujung dalam pertengkaran. Aku tidak suka itu semua.

Lewat perjalanan waktu mengembalikan luka-luka itu. Menghilangkan bekasnya hingga kembali tertutup. Dengan adanya waktu pula , kita bisa kehilangan kesempatan untuk kedua kalinya. Dengan tajamnya waktu pula yang menjadikan kelapangan hingga kesempitan.
Berharap waktu yang menjadikan itu pulih. Menghapus luka hati, menangkis amarah, mendatangkan kesabaran, menumbuhakan cinta, menghilangkan kebencian, menutupi kesalahan dan membalutnya denga keridhoan.
Waktu yang menyaksikan kita berlari, berjalan, jatuh, terluka, menangis, tertawa. Semua perjalanan hidup tergambarkan oleh waktu. Menelusurinya dengan kepingan-kepingan asa. Menyambutnya dengan harapan-harapan. Waktu mengikutimu hingga akhir nafasmu.
Note: Permataku adalah Waktuku

                                                                                                                                El faQir

                                                                                                                                Tyka

Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar