Tyka Manis

            Berkali kali aku menepis pikiranku untuk mengenang angan tentangmu. Aku mencoba untuk tidak pernah memkirkanmu. Dalam benakku, aku berkata, apakah aku mencintaimu itu hal yang salah? Apakah aku mencintaimu itu menyalahi fithrahku? Apakah cintaku ini adalah cinta yang halal bagi-Nya?
                Aku mengenalmu karena kebaikanmu, aku mengenalmuu karena budi pekertimu, dan aku mengenalmu karena kesederhanaanmu. Dan aku mengenalmu karena kebaikan agamamu.
Dengan caraku aku menatapmu, Dengan caraku aku memperlakukanmu, Dengan caraku aku merindukanmu dan Dengan caraku Aku mencintaimu Cinta.
Caraku menatapmu membuat aku malu akan diriku. Pandangan yang tak terbesit rasa jahat sekalipun. Sesekali saja aku menatapmu, memandang lekat kelembutan wajahmu. aku menghindari pikiran-pikiran jahat yang memenuhi relung jiwaku. Gurauan tak bermakna aku lontarkan hanya untuk menutupi bahwa aku menyimpan hati. Memang aku hanya perempuan yang tak pernah serius dalam hal apapun, tapi untuk saat ini aku mencintaimu dengan segala kerendahan hatiku.
Caraku memperlakukanmu, tak dapat di pungkiri kamu special di mataku. Bak mawar dengan durinya. Duri tak membiarkan sang mawar tergores sedikitpun, biarkan duri yang merasakan goresan terlebih dahulu. Bagimu aku hanyalah perempuan lugu yang mempunyai sejuta gurauan anak kecil. Meskipun kamu bukan orang yang serba bisa dan serba tahu, tapi aku cukup tahu bagaimana kamu mengendalikan apa yang kamu ketahui dan lakukan.
Caraku merindukanmu, hanya dengan sebuah tulisan ini aku mengisyaratkanya. Berjuta kata-kata aku rangkai hingga terbentuk kalimat indah. Aku merasa tak pantas jika kau tau bahwa aku membuat sejuta tulisan itu untukmu. Sebagai seorang muslimah , apakah aku pantas berlaku seperti ini?  Atau aku harus menutup diri ini untuk menyembunyikan semuanya?  
Caraku mencintaimu itu hal yang aneh. Keanehan itu membuat aku terpuruk dengan apapun. Mengusik pikiranku dengan angan-angan yang tak kunjung pasti. Mengusik setiap memori yang terselip di neutron otakku. Mengusik setiap butiran kebencian dari hidup ini dan mengobatinya dengan setitik kasih.
Aku mencintaimu dari agama yang kau pegang dan bukan karena yang lainya. Aku mencintaimu karena cara pengaplikasian agamamu pada biy’ahmu. Aku mencintaimu karena kepedulian sosialis dengan mereka yang di sana.

Teruntuk : Seseorang yang selalu bersujud pada Tuhanya

El FaQir

Tyka
Label: | edit post
3 Responses
  1. aboenadlir Says:

    Masih kecil kok bahasanya kayak sudah gedhe ya?he... ^_^


  2. Tyka Manis Says:

    hehehhhhehe,,,,
    hanay iseng sebenarnya ...
    :P


  3. aboenadlir Says:

    Iseng..... pa iseng?ha...ha...
    Selamat..selamat...selamat...he....


Posting Komentar