Tyka Manis

Yah istilah tabarukan maroko tercetus ketika salah seorang santri di pengajian mengucapkan kata yang demikian. Maka istilah inipun menjadi istilah yang sangat umum di telinga kita. Tabarukan maroko adalah pengajian yang ada di dalamnya hanya semata mencari keridhan dan keikhlasan saat belajar di dalamnya dan yang terpenting mendapat barokah keilmuan dari pembelajaran.
Maroko yang jauh di ujung benua afrika tak pernah menggoyahkan tekad seorang tholabul ilmi untuk mencapai ke-idrok-an dari ilmu tersebut. Semangat juang yang membara menjadi obor tatkala malas melanda perjuangan kita. Nuansa- nuansa pesantren yang menyebabkan rindu akan Indonesia tercinta
Mungkin terdengar asing di telinga kita, bagaimana bisa kita mengkaji kitab-kitab yang di basiskan oleh pesantren? Bahkan kitab itu di kaji di bulan yang penuh berkah ini yaitu Ramadhan karim. Menjalani rutinitas yang sama sekali terbayangkan di negeri arab terjadi bahkan berlangsung dengan baik walaupun hanya ala kadarnya.

Bersama santri-santri salaf dari berbagai penjuru daerah telah berkumpul dalam wadah yang menjadi inti dari setiap keilmuan yang di peroleh. Santri salaf yang mempunyai berjuta pengetahuan yang telah ALLAH amanatkan ilmu itu pada mereka-mereka semua menjadi perantara keilmuan yang telah saya dapatkan saat ini. Allah memanglah Maha Tau Atas Segalanya.
Santri-santri salaf yang tidak lain adalah mahasiswa STAINU yang belajar di negri seribu benteng ini telah mencetuskan lingkungan baik bagi mahasiswa maroko yang belajar di sini. Mulai dari tabarukan yang terjadwal dengan ala pesantren, barjanjian rutinitas setiap kamis, muhadatsah bahasa arab dan bahasa inggris, bahtsul masail ala santri maroko menjadi satu dalam program Qism Tarbiyah.
Tabarukan pesantren yakni mengkaji kitab-kitab Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu dan Shorof, Ulumul Hadist, Mustholah Hadist. Fiqih yang terwakili Oleh Kitab Fathul Qorib, Ushul Fiqih oleh Warokot, Nahwu oleh Alfiah Ibn Malik, dan Ilmu Hadist Oleh Mandhumah Bayquniyah.
Kitab-Kitab Ini di kaji tak lain oleh santri dari STAINU sendiri dan Mahasiswa tahun terakhir di Univeritas di sini. Seseorang yang menjadi ujung tombak dalam pencapaian keilmuan. Ladang keilmuan yang haus dengan cucuran air barokah.
Mugi-mugi Manfaat semuanya lan berkah ilmune di ikhlasno ati nerimone
Note: Sang Muallim Zain Mizyan El Maghribiy( Nuriz Zain) dan H. Ali Syahbana,Lc dan teman-temanku tercinta Kenitra yang sangat saya sayangi di tiap hentak langkah kalian.
El FaQir

Tyka ( With Love)
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar