Tyka Manis


Setiap orang mempunyai gaya tulisan yang berbeda-beda. Setiap orang pula mempunyai cara untuk menuangkan dan mengapresiasikan bahasa penanya. Tulisan ataupun karya adalah salah satu dari sekian ribu banyak cara untuk mencetak memori-memori kepala menjadi selembar atau beribu banyak kertas hitam putihnya kehidupan.
Setiap orang bisa menulis tapi tidak semua orang bisa menulis apa yang menjadi benak dalam pikiranya. Menulis bukanlah hal yang mudah tapi juga bukan hal yang sulit untuk di lakukan. Menulis juga tidak memandang kalangan baik dia seorang pengemis, pengamen, perampok, pencuri, pelajar, mahasiswa, master, ataupun Presiden. Mereka berkesempatan untuk menulis dan berkarya. Tapi apakah mereka semua mau dan mampu menciptakan karya tulis??
Ketika kita belajar untuk menulis maka di situlah titik bahwa kita harus belajar untuk membaca. Layaknya setoran hafalan saat sekolah begitulah cara untuk mempertajam kemampuan kita. Mengasah dan mencoba berkali- kali hingga tulisan itu menjadi indah di baca layaknya hafalan yang di ulang berkali-kali. Berawal dengan bacaan tumbuhlah tulisan.

Teringat ketika kita baru belajar di TK. Masih berukur 4 atau 5 tahun bukan? Saat itulah guru mengajari kita untuk membaca. “ INI BUDI” & “BUDI BERMAIN BOLA” serentak kita menirukanya. Terbatah-batah dan kesalahan itu pun tak jarang di dengar oleh seorang guru. Tapi kita pun tak pernah lelah  untuk mencoba dan terus mencoba. Begitupula ketika kita belajar untuk menulis. Awalnya memang tidak bagus, berantakan, di baca pun tak begitu enak seakan hanya berbelit-belit di situ saja. Tapi marilah kita mencontoh saat kecil kita. Mencoba tanpa kenal putus asa. Dengan berbekal beberapa bait tapi ketika sudah terbiasa maka kemampuan kita akan terasah pula. Semakin baik dan jauh lebih baik.
Semakin baik dari hari yang lalu. Dengan berbekal PD dan usaha untuk menulis maka saatnya kita belajar untuk membaca lagi. Menulis butuh referensi, pengetahuan, ide, dan gagasan bukan? Semakin kita banyak membaca semakin banyak pula ide yang harus di tuangkan dalam tulisan. Pemikiran-pemikiran kritis pun akan terprogram di otak kita. Semakin terasah bukannya membuat semakin menumpul. Mengorek-ngorek pengetahuan kita dan menggabungkanya dengan cara berkarya. Ketika kita rajin membaca, ide akan semakin banyak dan tidak terpaku dengan hal-hal yang sama tapi memulai dengan sesuatu yang berbeda.
Bagi seorang pemula menulis maka belajarlah dari hal-hal yang kecil seperti cerita pribadi dan pengalaman kita. Menjadikanya tulisan walaupun dengan bahasa yang sangat sederhana. Tapi di situlah awal dari perjalaan kita. Dari pengalamanan menjadi karya ilmiah menjadi pula sebuah buku yang layak untuk kalangan masyarakat. Mari kita Galangkan Menulis dan terus menulis.
Note:  Berawal dari hal yang sederhana menjadi hal yang  mengagumkan
Terinspirasi dari sudut suara di seberang sana yang tak pernah letih menasihatiku dan memacu semangatku. Terima Kasih membuatku tersadar dari dunia khayalan yang membuat terlena dengan kenikmatanya. J
El FaQir

Tyka
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar