Tyka Manis
Benci? Apakah itu kata yang tepat untuk menggambarkan hatiku saat ini. Kebencian yang membara yang membuat tubuh ini panas di bakar api kebencian itu. Kebencian yang mengubah keikhlasan menjadi kemungkaran. Rela menjadi pamrih. Senang jadi susah dan kedamaian menjadi kesengsaraan. Sifat benci ini benar-benar telah merasuk pada diri ini. Kebencian itu sakit rasanya. Aku ingin membuang kebencian ini hingga jauh sampai rasa rela dan cinta itu tumbuh lagi. Aku di grogoti dengan nafsu yang menjadikan benci ini semakin tinggi dan tinggi. Ingin rasanya ku kubur buih-buih kebencian. Sayangnya, aku tidak bisa melakukanya.
Kebencan saat ini benar-benar telah menguasai ragaku. Isak tangis yang terdengar karena melawan nafsu yang buruk itu. Rasa tangisku tidak bisa meluapkan kebencian yang ada. di balik gedung-gedung menjulang tinggi, aku sendiri meratapi keadaan hatiku. Apa yang harus aku lakukan? Ku menghibur diri dengan membaca ayat-ayat allah yang indah tapi setelah selesai membacanya kebencian itu tidak hilang malah semakin membuat dada ini sesak. Ku menghibur pula dengan candaan dengan teman-temanku tapi ketika aku diam tatkala kebencian padanya tumbuh lagi dan lagi. Layaknya benalu yang susah berpindah dari inangnya. Itulah gambaran hati yang jelek ini. Keburukan hati yang aku pun tak bisa menghapusnya.
Pantaskah diri ini tidak memaafkan ? Pantaskah aku menanam kebencian ini semakin dalam? Pantaskah hamba yang berdosa ini sombong hingga tak mau memaafkan saudara seimanya? Ya Robby, aku ingin menangis dalam pangkuan indahmu. Aku ingin bersujud sembari menghapus kebencian ini di tempat terbaikmu. Aku un ingin linangan air mata ini menjadikan kelembutan pada hati. aku pun ingin isakan demi isakan menjadikanku dengan perbuatan yang salah menurut-MU!
Robby, Izinkan aku memaafkanya!
Robby, Izinkan hatiku lembut dengan setitik sifat lathif-Mu!
Note: Cintailah orang yang kamu sayangi dengan sekadarnya saja, karena siapa tau orang yang kamu sayangi menjadi orang yang kamu benci kelak nanti, membencilah orang yang kamu benci karena siapa tau orang yang kamu benci menjadi orang yang kamu sayangi kelak nanti.

El FaQir

Tyka
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar