Tyka Manis
Nahwu dan shorof? Yah ilmu itu tidak asing di dengar di kalangan pesantren. Tiap sekolah yang bernaungan pesantren tak luput dan tak pernah ketinggalan dengan 2 ilmu tersebut. Kedua ilmu yang berkesinambungan antara satu dengan yang lainya. Bagaikan tangkai dengan daunya yang tidak dapat terpisahkan. Nahwu ialah ilmu yag mempelajari perubahan harokat terkhir dalam suku kata bahasa arab, sedangkan shorof ialah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk kata dari kata yang satu ke bentuk kata yang lainya.
Di dunia pesantren terdapat berbagai jenis kitab yang bisa di jadikan referensi dalam pembelajaran. Salah satunya adalah jurumiyah dalam kitab nahwu dan amtsilat at tasrifiyah dalam shorof. Bagi seorang pemula kitab ini sangatlah cocok untuk di rincikan dan di perjelaskan. Penjelasanya pun juga tidak rumit jadi lebih terkesan mudah.
Ketika kita sudah mempelajari kitab jurumiyah maka saatnya kita melangkah lebih lanjut dengan kitab yang jauh lebih rumit pula. Yah imrithi yang tingkatanya di atas jurumiyah. Hanya saja terdapat perbedaan dalam penyampaianya. Jurumiyah yang lebih cenderung seperti cerita yang berparagraf,  lain halnya dengan imrithi yang lebih cenderung dalam bait perbait. Dalam pembelajaranya pun juga berbeda. Dalam hal ini mau ataupun tidak mau, kita harus menghafalkan bait-baitnya karena semakin tinggi tingkat hafalan kita maka semakin tinggi pula kemampuan bahasa arab dan pemahaman kita.
Shorof lain pula dengan nahwu. Ketika seseorang sudah di kenalkan dengan amtsilatu at tasrifiyah maka saatnya kita mempelajari asal mula yang terkandung di dalamnya. amtsilatu at tasrifiyah yang notabene pembelajaranya menggunakan kemampuan hafalan maka pelengkapnya tak lain terdapat dalam kitab nadhom maqsud. Di sinilah kita akan menemukan asal- usul terbentuknya kata tersebut dengan berbagai macam, dimana terdapat pembuangan ataupun penambahan dalam kata itu.
Beralih pada nahwu mempelajari jurumiyah dan imrithi tidak cukup untuk membuat kita bisa menguasai ilmu nahwu. Memang kepuasan dalam mencari ilmu tidak akan pernah berhenti. Seseorang di hadapkan dengan 2 kitab yang berbeda notabenenya maka harus ada penggabungan antara keduanya. Yah di kitab Alfiah inilah menemukan titik temu itu bahkan bisa di bilang lebih dan lebih perincianya dan karena itu kitab ini lebih cocok bagi seseorang yang ingin menguji kemampuan analisanya dalam sastra dan kata-kata arab.
Belajar nahwu dan shorof tidak akan bisa berkembang ketika tidak di aplikasikan dalam bacaan. Semakin banyak bacaan arab yang ia baca dengan penerapan nahwu pada naunganya, maka semakin ilmu itu berkembang bahkan akan menjadi senjata untuk memahami berbagai jenis tulisan. Bagi seorang yang masih dalam proses pembelajaran awal maka kitab yang bernuansa fiqihlah yang pas untuk latihan membaca. Di samping kosakata bahasa yang terkesan mudah dan tidak njelimet , kita dapat mengambil ilmu-ilmunya dengan mudah.
Betapa pentingnya nahwu dan shorof dalam pendidikan bahasa arab. Dari mulai membaca, menela’ah, bahkan memahami suatu kitab pun tak akan luput dengan qoidah nahwu dan shorof. Ketika kita salah membaca harokat akhir dalam bacaan maka akan berbeda pula makna yang terkandung. Contoh: semula dia menjadi fa’il (subjek) dalam bacaan, ketika kita salah membacanya akan menjadi maf’ul (objek) dan akan timbul salah paham. Adapun pentingnya shorof ialah menjadikan kalimat itu indah dalam pembacaan maupun pemahaman. Ketika kita salah dalam pembentukan perubahan kata maka akan timbul pula kerancuan dan keganjalan. Kalimat tidak akan menjadi indah jika shorof tidak di aplikasikan di dalamnya.
Jadi belajarlah nahwu dan shorof sebaik-baik mungkin karena kita tidak akan tau apa yang akan terjadi di hari esok. Bisa jadi di antara kalian kelak harus berkutat degan kitab yang semuanya bahasa arab. Maka mulailah belajar sejak dini dan jangan sia-siakan itu semua.
@ memoriQ di kala pagi menyapaku

                                                                                                                El faQir

                                                                                                                Tyka
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar