Desir angin berhembus menyilakan hijab suciku
Penungguan itu menemani gurat hatiku
Rel kereta api jadi tatapanku
Sebuah sms datang silih berganti
Menemani penantian tak kunjung pergi
Jarum jam terus meniti
Kapankah si ular besi datang menghampiri?
Desak kerumunan wajah menggeromboli
Sentuhan tangan-tangan kecil berganti
Terlihat keindahan di siang hari
Mengenal bukan berarti mengetahui
Mengetahui bukan berarti mengerti
Perpisahan bukan berarti tak bertemu kembali
Kembalinya kenangan yang telah di lalui
Terlihat gedung-gedung menjulang tinggi
Mencari manakah yang di cari
Terpapar pintu yang terkunci
Mencari manakah nomer yang di pilih
Kenangan indah tersiratkan
Menjadi buih dalam kerinduan
Menyatu dengan keilmuan
Berakhir dengan kebahagiaan
Pancaran senyuman di tiap kalimat berhargamu
Note : Obat hati
El faQir
Tyka
Posting Komentar