Tyka Manis
Aku tidak berharap bakal begini akhir kisahku. Menyedihkan, haru, pilu, sakit, peri, semuanya berkumpul jadi satu. Bagaimana bisa aku mengisyaratkanya? Aku sudah cukup sakit menanggung beban ini. Beban yang menjadikan buih dalam hidupku. Sudahkah kau puas dengan apa saja yang telah engkau perbuat hingga hati ini bagai di robek-robek dengan ribuan pisau tajam? Sudahkah engkau merasa gembira telah menyakiti hatiku yang suci ini dengan irisan-irisan lukamu? Aku sudah lelah, lelah dan lelah.

Aku tidak ingin orang melihatku sebagai sosok yang lemah. Menangis dan meratapi tiap permasalahan dengan tangisan. dengan tersenyum aku menyelesaikan masalah-masalahku walauupun masalahku sesungguhnya adalah KAMU. Tapi biarlah aku relakanmu dengan orang yang menurutmu baik dan terbaik bagimu.
Berjalanlah sesuka hatimu ikuti kemana arah langkahmu melangkah. Telusuri jalan seperti anak sungai yang mengalir. Jadilah yang tebaik bagi pilihanmu. Bahagiakan dia sebagaimana kamu membahagiakan orang tuamu dengan kasih sayang terlimpahkan di setiap cinta kasihnya. aku harap kelak dia benar-benar membahagiakanmu. Terima kasih karena telah bersedia menjadikanku adik kecilmu yang lugu.
Selamat tinggal dan lanjutkan kisahmu tanpa ada kehadiranku. Anggaplah aku tidak pernah mengenalmu dan bertemu denganmu.
El FaQir

Adek kecilmu (tyka)
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar