Tyka Manis
Kali ini masalah menghampiriku satu demi satu. Menjadi orang yang tegar bukanlah hal yang mudah. Sungguh sulit menahan emosi semata. Sungguh berat juga menjadi pribadi yang ikhlas dan qonaah bahkan cinta pada apa yang menjadi takdir untuknya. Perih dan menyiksa ketika masalah itu jadi boomerang dalam hidup. La Tahzan aInna Allah ma3i!
Apakah ini diriku yang sebenarnya? Apakah ini sifatku? Pribadiku? Tabiatku? Apakah ini yang sebenarnya? Oh Allah, Apakah memang ini benar?
Ini bukanlah diriku yang selalu menangis dan mengeluh! Ini bukalah diriku yang tidak bisa menahan emosi! Ini bukan diriku yang membohongi diri sendiri! Ini juga bukan diriku yang egois dengan hal yang sepele?

Inilah rencana terbaik yang engkau siapkan untukku. Memberikan pendidikan pada diriku setegar nabi ayyub menjalani kehidupanya.  Mengajariku untuk lebih bersyukur pada nikmat yang selalu aku sia-siakan. Beginikah rasanya ketika kewas-wasan hati meliputi nabi ayyub pada yang di jalaninya tapi beliau tetaplah bersyukur malah semakin bersyukur. Liputilah hatiku dengan rahmatmu sebagaimna Engkau merahmati nabi ayyub di setiap langkah hidupnya.
Inikah juga perhitungan terbaikmu padaku. Mengukur seberapa besar usaha yang telah engkau tumpahkan di dalam pembelajaranmu. Bukan melihat hasil yang ada tapi dengan proses dalam belaar itu. Tak ada yang praktis di dunia ini. Semua butuh waktu dan proses menjalaninya. Beginikah allah mengajarkan langkah perlangkah pada nabi Muhammad untuk membujuk umatnya dalam islam. Dengan perjalanan proses itu hasil akan mengiringinya dengan berbagai kekurangan yang menjadi suatu kesmpurnaan.
Robby, terima kasih untuk hari ini yang telah memberikan hembusan nafasku hari ini.
Note: muhasabah diri

El Faqir

Tyka
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar